Minggu, 08 Desember 2019

Tips-tips Mempersiapkan Persalinan yang Nyaman: Gentle Birth



Moms pernah merasakan “bagaimana rasanya melahirkan”? Atau mungkin pernah mendengar dari ibu-ibu yang Moms jenguk? Pasti rasanya nano-nano, ya. Sebuah rasa sakit yang tidak bisa digambarkan karena begitu sakit, dan sampai menimbulkan trauma yang besar.
Namun, Moms kali ini tidak perlu khawatir lagi. Beberapa bidan atau spesialis kandungan gencar mengedukasi ibu-ibu agar tidak takut ketika melahirkan.

Karena pada dasarnya, birth is re-birth. Begitu kata seorang bidan ketika menjawab pertanyaan “apa itu melahirkan”. Proses mengeluarkan kembali sosok yang semula sudah ada di dalam perut ibu, ke dunia. Lantas, apakah semudah itu mengeluarkan kembali? Tidak!
Itulah yang ingin ditanamkan Bidan Yessi ketika mengeluarkan filosofi GENTLE BIRTH.
Bahwa melahirkan itu tidak perlu berteriak histeris, tegang, stress, dan proses menakutkan lainnya. Sebaliknya, melahirkan itu harus dengan nyaman, tenang, rileks, yang akhirnya ibu dan anak bisa bertemu dengan senyum bahagia.

Tips yang perlu dilakukan untuk menjalani Gentle Birth ini yaitu:

      1.  Hilangkan Mitos
Indonesia tidak pernah lepas dari “katanya,katanya”. Katanya, kalau mau melahirkan nggak boleh ditemani suami, ya. Katanya, bayi melintang itu tidak bisa normal ya. Katanya, kalau sudah pernah operasi tidak bisa normal ya. Daaan… masih banyak lagi lainnya. Moms, di era teknologi sekarang ini, janganlah kita bergantung dengan “katanya”. Ada ilmu yang bisa kita ambil dari para ahli yang lebih dulu mencari ilmunya dan berpengalaman di bidangnya. Hilangkan mitos! Apalagi kalau sudah merugikan diri sendiri. Misalnya, setelah melahirkan tidak boleh keramas. Waduh, bisa lepek rambutnya Moms kalau tidak dicuci sampai berbulan-bulan!

      2. Rencanakan Kehamilan
Tidak ada salahnya mempersiapkan persiapan sebelum “bertarung”. Cari ilmu, rencanakan, dan sisanya serahkan pada Yang Maha Kuasa. Merencanakan kehamilan di awal bisa memberikan dukungan mental yang kuat karena memberikan semangat pada sang ibu untuk merealisasikan rencananya.

      3. Percaya Diri
Proses persalinan tentu melibatkan berbagai pihak. Selain bidan/dokter, ada perawat dan juga pendamping yang ikut menyaksikan proses melahirkan ini. Jadi, komunikasikan dengan baik pada dokter/bidan yang menangani Moms, sehingga semua tim bisa bekerja sama untuk merealisasikan persalinan. Setelah berusaha memberikan arahan, yakinlah bahwa Moms bisa! Jangan lupa ajak si kecil yang berada di dalam perut Moms untuk berjuang bersama, ya!

Tidak ada salahnya merencanakan persalinan sejak kehamilan. Sebab, terkadang banyak hal-hal terjadi di luar perkiraan tanpa persiapan sang ibu dan ayah, sehingga kaget dan mengalami depresi. Lebih baik mencegah daripada mengobat, ya kan?

Comments


EmoticonEmoticon